Sejarah Miftahul Ulum Cepokokuning Batang

Sejarah Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Pondok Pesantren Miftahul Ulum didirikan pada tahun 1979 oleh KH. Nurzain Ismail H.S., Putra Kiyai Sujud ibn Sogampang. Kh. Nurzain Ismail H.S seorang musafir asal Jepara yang tidak memiliki harta apapun. Kehidupannya penuh dengan liku-liku dan perjuangan yang tak kenal lelah. Takdir mempertemukannya dengan jodoh, Ibu Hj. Mudrikah, di desa Cepokokuning. Bersama, mereka membangun pondok pesantren ini dengan ketulusan hati dan kekayaan pribadi yang berhasil mereka kumpulkan.

Perjalanan pondok pesantren ini penuh dengan tantangan. Pada tahun 1998, terjadi konflik internal yang penuh dengan fitnah yang mengguncang stabilitas pesantren. Konflik ini mengharuskan gedung pesantren dipindahkan ke lokasi baru, meski masih berada dalam satu kampung. Namun, semangat dan tekad KH. Nurzain Ismail tidak pernah padam. Gedung baru pesantren diresmikan dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Batang, Muslich Effendi, sebuah simbol harapan baru bagi masa depan pesantren.

Meskipun mengalami banyak hambatan, Pondok Pesantren Miftahul Ulum tetap berkembang. Alumni santri turut serta dalam pengembangan pesantren dengan menjadi ustadz, membawa pesantren ini ke tahap yang lebih maju. Pada tahun 2001, jumlah santri meningkat pesat hingga mencapai 200 peserta didik baru. Namun, semakin padatnya jadwal dakwah KH. Nurzain Ismail membuatnya sulit untuk mengelola pesantren secara penuh, sehingga pengelolaan diserahkan kepada Ustadz Hafid dan Shokhairi.

Tahun 2006 menjadi tahun yang penuh tantangan. Tidak ada santri baru yang mendaftar dan Ustadz Shokhairi akhirnya meninggalkan pesantren, mungkin karena merasa kewalahan. Ustadz Khafid bertahan, namun akhirnya beliau juga memutuskan untuk berhenti setelah semua santri lulus. Pesantren mengalami masa hiatus total antara tahun 2006 hingga 2009.

Namun, pada akhir tahun 2009, KH. Nurzain Ismail dengan semangat yang tak pernah padam, berencana mendirikan sebuah yayasan. Beliau dibantu oleh Ustadz Khuzazi dalam upaya membangun SMP sebagai bagian dari yayasan tersebut. Pada tahun 2010, bangunan SMP akhirnya berdiri kokoh dengan SK Pendirian tertanggal 2011-06-10.

Perjalanan KH. Nurzain Ismail dalam memimpin dan mendidik generasi muda, harus berakhir ketika beliau meninggal dunia pada 4 April 2023. Meskipun demikian, warisan dan visi beliau tidak ikut terkubur. Yayasan dan pesantren sepenuhnya diteruskan oleh putra beliau yakni Gus Thoha Yuslim Maghfur. Di bawah kepemimpinan Gus Thoha Yuslim Maghfur, Pondok Pesantren Miftahul Ulum terus melanjutkan dan terus berkembang hingga saat ini. Pesantren miftahul ulum batang tetap menjadi mercusuar ilmu dan akhlak bagi masyarakat, melanjutkan warisan KH. Nurzain Ismail untuk masa depan yang lebih cerah.

 

Disunting oleh: Gigs

Share the Post: